Rabu, 12 September 2012

Sayangi Aku Ayah


Pagi itu aku bangun agak kesiangan,biasanya aku sudah siap-siap untuk berangkat ke sekolah tetapi hari ini aku baru mau mandi. Padahal aku selalu berebut dengan adikku saat ingin mandi. Selesai aku mandi aku berpamitan dengan ibukku.
“Buk,Ranti berangkat sekolah dulu ya ?”
“Iya nak,hati-hati di jalan jangan ngebut.” (pesan ibuku)
“Iya buk,Assalamu alaikum wr.wb.”
“Walaikum salam.”
Aku menghidupkan motor dan langsung berangkat ke sekolah. Setelah beberapa menit kemudian aku sampai di sekolah. Aku belajar sampai jam 2 siang di sekolah. Akhirnya pulang juga (pikirku). Saat aku pulang sekolah aku merasa agak aneh,tiba-tiba aku kesrempet motor tanpa aku sadari aku sudah jatuh ketimpa motor. Aku hanya luka ringan namun motorku lecet semua. Aku takut di marahi ayahku saat ku sampai di rumah nanti,aku bingung. Apa yang ku takutkan pun terjadi. Ayahku marah besar padaku,ayah menamparku.
“Kamu tu ya jadi anak gak tau di untung,di beliin motor malah lecet semua,kamu pikir motor itu murah,untuk beliin kamu motor ayah tu harus nabung dulu.”
Ku terdiam sejenak,saat ku mau menjawab ayah malah menamparku lagi.
“Plakkkkk........mulai besok kamu berangkat sekolah naik angkot gak usah bawa motor lagi.”
Ku tak kuasa menahan air mataku,aku menangis hingga aku ketiduran. Aku merasakan dingin pada wajahku ternyata aku diguyur air 1 gayung oleh ayahku.
“Bangun-bangun,sudah siang masih saja tidur.”
“Iya yah.”
Aku membereskan tempat tidurku sambil menangis dalam hati ku berkata “ Sayangi Aku Ayah”  sempat ku berfikir apa aku itu bukan anak kandung ayah ya? Tapi aku mencoba menghilangkan itu semua. Aku hanya bisa berdoa dan berharap agar ayah dapat menyayangi aku,seperti teman-temanku yang lain.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar