Bunyi kentongan telah membuat
mimpiku terputus. Rasanya kelopak mata ini berat untuk dibuka, diluar kamarku
telah terdengar suara ketukan pintu, itu ibuku yang membangunkanku untuk sahur.
“Sayang, ayo bangun. Sudah waktunya
sahur ni nanti keburu imsak.” Kata ibu
“Iya bu,ini juga udah bangun.”jawabku
Meskipun hanya sahur dengan
sayur bayam dan tempe
goring namun aku tetap mensyukuri nikmat-NYA. Beginilah keadaan keluargaku. Setiap
harinya aku dan ibuku berjualan es buah. Berhubung ini bulan ramadhan jadi,
kami hanya berjualan disore hari,tapi akhir-akhir ini tak banyak pembeli. Entah
apa sebabnya. Tapi ibu selalu bersyukur dengan apa yang diberikan-NYA. Haripun sudah
mulai senja, matahari mulai memerah di ufuk barat, namun tak ada satupun
pembeli yang dating.
“Bagaimana dagangan kita hari
ini nduk?” Tanya ibu
Aku kebingungan menjawab
pertanyaan ibu, aku takut sedih hingga meneteskan butiran bening dari mata
sayuku.
“Sudah,sudah nduk. Jangan menangis,
pasti Allah punya rencana lain dibalik semua ini.” Jelas ibu
Seharian ini aku sama sekali
tidak menyentuh handphone. Aku ambil handphone dimeja belajarku. Ada 1 pesan diterima. Itu
dari Riko, tepatnya Farellio Riko Albian orang yang sangat berharga untukku. Tapi,seusai
aku membaca pesannya, aku merasa semakin sedih.
“Sayang, aku sangat mencintaimu
aku bahkan rela berbuat apapun demi kamu tapi…mama aku tidak merestui hubungan
kita. Kurasa kita cukup sampai disini.”
Air mata ini tak sanggup aku
bendung lagi, mengalir dengan deras. Untung
nggak sampai banjir kamarku.
“Tapi saying, apakah tak ada
cara lain agar kita tetap bertahan ?” pesan balasanku
“Aku piker ada saying, kamu
harus merelakan kesuciaanmu untukku, hanya itu caranya.” Balasnya
Ternyata Riko semakin gila. Aku terdiam
sejenak untuk menjawab pesan itu. Akhirnya setelah beberapa menit aku berfikir
aku menemukan jawaban yang tepat.
“Aku memang sangat mencintaimu
Rik, dan aku akan lakukan apa saja kecuali apa yang kamu minta barusan, karena
hanya orang bodoh yang mau melakukan itu tanpa ada ikatan pernikahan. Kamu tahu,
jika kamu benar cinta dan saying tulus dari hati kamu, kamu nggak akan pernah
menodai cinta itu. Tapi, sekarang aku menjadi sadar cinta kamu itu bukan karena
Allah tetapi karena nafsu padahal yang aku ingin cinta itu karena Allah bukan
karena nafsu. Dan aku rasa kita memang harus berpisah. Kita PUTUS !” jelasku
panjang lebar.
Satu minggu sudah, aku putus
dengan Riko namun belum juga aku bisa melupakan kenangan indah bersamanya. Apalagi
ini tanggal 24 Desember, harusnya ini adalah anniversary kami ke satu tahun. Namun
aku tak lagi bersamanya, hingga suatu ketika Riko menelfonku dan memintaku
untuk menonton INBOX di SCTV. Saat itu bintang tamunya ada Dadali band yang
sedang menyanyikan lagu barunya yaitu CLBK. Itu dimanfaatin Riko untuk balikan
denganku.
“Ndis aku tahu, aku telah salah
sama kamu dan aku udah ngajak kamu melakukan hal gila. Aku minta maaf tapi, aku
tak bias menghapusmu dalam hatiku semudah menyobek sebuah kertas kosong. Aku selalu
memikirkan apa yang kamu bilang sebelum kita putus dan aku jatuh cinta lagi
sama kamu. Kamu mau nggak jadi pensil warna di hatiku, pensil yang selalu
mewarnai setiap kejadian-kejadian hidupku ?. Aku pengen kamu jadi kekasihku
lagi tapi kalau kamu nggak mau nggak papa kok” tegasnya
Aku melongo kayak orang bego,
akhirnya 10 menit kemudian aku menjawab
“Aku selalu memaafkanmu, tapi
aku nggak bisa…”
“Kalau itu memang keputusanmu,
aku iklas.” Sahutnya kecewa
“Aku belum selesai bicara. Aku nggak
bisa menghapus kamu dalam hatiku. Aku mau jadi pacar kamu lagi dan juga jadi
pensil dihatimu.”
Aku tak tahu bagaimana
perasaanku saat ini, yang jelas aku sangat-sangat bahagia. Kalau jodoh memang
takkan kemana.