Kamis, 20 September 2012

Kerinduan

Saat mata ini terpejam...
Terlintas bayanganmu di benakku...
Ku teringat saat kau peluk aku...
Masih ku rasakan hangatnya pelukmu...
Kasih....
Andai engkau tahu...
Betapa ku merindukanmu...
Rindu akan lembutnya belaianmu...
Rindu akan saat-saat kita bersama...
Rindu akan kasih sayang....
Yang engkau berikan padaku....
Kasih.....
Ku ingin engkau....
Dengarkan aku.....
Kumerindukanmu....

Rabu, 19 September 2012

Salah dalam Pergaulan


Pagi yang cerah aku telah berada ditengah keramaian pasar. Ibukku menyuruh aku untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Aku mencari pesanan ibukku. Dari jauh aku melihat sesosok perempuan yang kerepotan membawa belanjaannya dan seorang anak kecil yang mungil digendongnya. Aku melangkah menghampiri perempuan itu dengan maksud membantunya. Semakin jauh aku melangkah,ku lihat jelas wajahnya,aku merasa wajahnya tidak asing lagi. Aku mengingat masa laluku sejenak,ya aku ingat bahwa dia adalah Riska teman SMP ku dulu.

“Riska ya ? (dengan keras ku tanya perempuan itu)”

Dia menengokku dan berkata Ranti.... (dengan terkejut)

Aku membantunya membawa belanjaannya ke tempat parkir. Aku mengawali pembicaraan.

“Bagaimana kabarmu Ris?”

“Seperti yang kamu lihat Ran,aku baik-baik saja. Ini anakku.”

“Kapan kamu nikah Ris ? Kok kamu tidak mengundangku. “

Riska pun menceritakan kejadian dua tahun yang lalu.

“Selepas kita lulus SMP dulu,aku sempat melanjutkan sekolahku,namun hanya beberapa bulan saja. Karena kebodohanku,aku menjadi seperti ini Ran. Sewaktu aku SMA aku sering keluyuran dan juga pulang larut malam bersama kekasihku,bahkan aku pernah tidak pulang. Hingga suatu ketika,aku dan kekasihku melakukan hal yang seharusnya tidak aku lakukan saat itu.”

“Lalu,apakah ibu mu tahu tentang ini ?”

“Awalnya ibuku tidak tahu tapi...beberapa minggu kemudian aku merasa mual,aku kira aku hanya sakit biasa. Ternyata setelah aku ke dokter bersama ibuku....”

“Apa yang terjadi Ris ? “ (penasaran)

“Kata dokter aku hamil Ran,ibuku sangat terkejut dengan ini dan sempat sakit. Hingga akhirnya ibukku meninggal Ran.” (sambil menangis)

“Yang sabar ya Ris. Lalu apakah kekasihmu bertanggung jawab?”

“Aku sudah mencoba menghubunginya,namun selalu tidak bisa,aku putus asa dan memutuskan untuk membesarkan anak yang aku kandung. Tetapi suatu ketika aku bertemu dengan seseorang yang sangat mencintaiku,dia bernama Andi. Tanpa ada rasa kecewa Andi menikahiku dan mengakui anak yang ku kandung itu anaknya.”

“Kenapa kamu tidak mengundangku ke acara pernikahanku Ris ? “

“Maaf Ran aku tidak mengundangmu karena aku malu Ran.”

“Ya sudahlah Ris,kamu tidak perlu menyesali apa yang telah terjadi,biarlah semua itu berlalu.”

Tanpa ku sadari ternyata aku telah sampai di parkiran tempat Riska memarkirkan motornya.

“Besok lagi ya Ran ceritanya,kalau kita ketemu lagi. Terima kasih sudah membantuku membawa belanjaanku.”

“Iya Ris,hati-hati di jalan.”

Riskapun pergi untuk pulang kerumahnya. Aku memperhatikan langkahnya hingga bayangannya hilang di sela tikungan. Akupun mulai melangkahkan kaki untuk kembali berbelanja dan mencari pesanan ibukku.

Kamis, 13 September 2012

Selalu Cinta


Seribu kata terbayang di benakku
Ingin ku rangkai kata itu menjadi sebuah kalimat
Sebuah kalimat yang akan ku persembahkan padamu
Agar kau mengerti bahwa
Cintaku padamu tak ada putusnya
Ibarat kuku.....
Jika kuku tak kita potong maka ia akan terus panjang
Seperti itulah cintaku padamu...      
Yang tak akan ada habisnya...

Rabu, 12 September 2012

Sayangi Aku Ayah


Pagi itu aku bangun agak kesiangan,biasanya aku sudah siap-siap untuk berangkat ke sekolah tetapi hari ini aku baru mau mandi. Padahal aku selalu berebut dengan adikku saat ingin mandi. Selesai aku mandi aku berpamitan dengan ibukku.
“Buk,Ranti berangkat sekolah dulu ya ?”
“Iya nak,hati-hati di jalan jangan ngebut.” (pesan ibuku)
“Iya buk,Assalamu alaikum wr.wb.”
“Walaikum salam.”
Aku menghidupkan motor dan langsung berangkat ke sekolah. Setelah beberapa menit kemudian aku sampai di sekolah. Aku belajar sampai jam 2 siang di sekolah. Akhirnya pulang juga (pikirku). Saat aku pulang sekolah aku merasa agak aneh,tiba-tiba aku kesrempet motor tanpa aku sadari aku sudah jatuh ketimpa motor. Aku hanya luka ringan namun motorku lecet semua. Aku takut di marahi ayahku saat ku sampai di rumah nanti,aku bingung. Apa yang ku takutkan pun terjadi. Ayahku marah besar padaku,ayah menamparku.
“Kamu tu ya jadi anak gak tau di untung,di beliin motor malah lecet semua,kamu pikir motor itu murah,untuk beliin kamu motor ayah tu harus nabung dulu.”
Ku terdiam sejenak,saat ku mau menjawab ayah malah menamparku lagi.
“Plakkkkk........mulai besok kamu berangkat sekolah naik angkot gak usah bawa motor lagi.”
Ku tak kuasa menahan air mataku,aku menangis hingga aku ketiduran. Aku merasakan dingin pada wajahku ternyata aku diguyur air 1 gayung oleh ayahku.
“Bangun-bangun,sudah siang masih saja tidur.”
“Iya yah.”
Aku membereskan tempat tidurku sambil menangis dalam hati ku berkata “ Sayangi Aku Ayah”  sempat ku berfikir apa aku itu bukan anak kandung ayah ya? Tapi aku mencoba menghilangkan itu semua. Aku hanya bisa berdoa dan berharap agar ayah dapat menyayangi aku,seperti teman-temanku yang lain.






Senin, 03 September 2012

Menemukanmu


Setalah lama kau tinggalkan aku,,,,
Aku merasa kesepian,,,
Aku sendiri,,,,tanpamu lagi
Tanpa senyuman manismu ...
Senyum tulus yang terpancar dari wajahmu
Aku merindukanmu....
Tapi kini aku menemukanmu lagi...
Ku tak lagi sendiri...
Karna ada kau yang selalu menemani